Teknologi beton tri mulyono pdf




















TS energiputra. Newbie Posts: Silahkan langsung saja diklik masing-masing gambar buku tersebut, otomatis akan di redirect ke google drive. Semoga bermanfaat Untuk : Quote:. Kuli Bangunan yang bercita-cita mendapat gelar insinyur 2. Orang lapangan yang sudah sering kena sinar matahari dan sekarang sering kedinginan duduk di ruangan AC cari ilmu baru 3. Copy Salin kata kunci dibawah ini kemudian Paste Tempel ke halaman pencarian google 3.

Contohnya co. Diubah oleh energiputra Kutip Balas. Tampilkan isi Thread. Urutan Komentar Terlama Komentar Terlama. Komentar Terbaru. Cendol Terbanyak. Halaman 6 dari 8. Kaskus Geek Posts: 10, Newbie Posts: 1. Kaskus Addict Posts: 1, Diubah oleh herpm33 Kaskus Addict Posts: 2, Maap Gan Ada yg tau link donlot ebook teknologi beton tri mulyono kagak ye? Mohon Pencerahannye Terimakasih, sangat bermanfaat. Diubah oleh harimaubesi Gan, makasih banyak buat e-booknya Moga bermanfaat, soalnya ane appreciate banget sama buku-buku lama dan juga susah dicari.

Semen berfungsi sebagai perekat agregat dan juga sebagai bahan pengisi. Untuk mendapatkan hasil yang baik dari kekuatan, sifat, dan karakteristik dari masing-masing penyusun tersebut perlu dipelajari. Jenis Semen Semen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : 1.

Semen non-hidrolik Semen non-hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama adalah kapur. Semen hidrolik Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras didalam air.

Butirannya halus dan dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida pada suhu ruang serta membentuk senyawa-senyawa yang mempunyai sifat-sifat semen. Campuran ini biasanya tidak dibakar. Jenis semen terak ada dua yaitu: a. Hasil pembakaran kemudian digiling menjadi serbuk halus.

Semen alam dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Semen portland adalah semen hirolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya.

Hasil pembakaran tersebut berbentuk klinker dan selanjutnya dihaluskan hingga menyerupai bubuk. Jadilah semen alumnia yang berwarna abu-abu. Syarat Mutu Semen 1. Semen harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut: a SNI , Semen portland.

Semen yang digunakan pada pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan semen yang digunakan pada perancangan proporsi campuran. Penyimpanan Semen Agar semen tetap memenuhi syarat meskipun disimpan dalam waktu lama, cara penyimpanan semen perlu diperhatikan PB, yaitu : 1. Semen harus terbebas dari bahan kotoran dari luar. Semen dalam kantong harus disimpan dalam gudang tertutup, terhindar dari basah dan lembab, dan tidak tercampur dengan bahan lain. Semen dari jenis berbeda harus dikelompokan sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan tertukarnya jenis semen yang satu dengan yang lainnya.

Urutan penyimpanan harus diatur sehingga semen yang lebih dahulu masuk gudang terpakai lebih dahulu. Semen curah harus disimpan didalam silo yang terbuat dari baja atau beton dan harus terhindar dari kemungkinan tercampur dengan bahan lainnya.

Apabila semen telah disimpan terlalu lama, perlu dibuktikan dulu bahwa semen tersebut memenuhi syarat sebelum dipakai. Untuk menghindari pecahnya kantong semen, tinggi maksimum timbunan zak semen adalah 2 meter atau sekitar 10 zak. Jarak bebas antara bidang dinding dan semen sekitar 50 cm, sedangkan jarak bebas antara lantai dan semen sekitar 30 cm. Uraian Umum Air dalam membuat beton adalah untuk memicu proses kimiawi dari semen, membasahi agregat dan memberikan pekerjaan yang mudah dalam pekerjaan beton.

Dalam hal pekerjaan beton senyawa yang terkandung dalam air akan mempengaruhi kualitas beton untuk itu diperlukan standard yang baik untuk kualitas air. Sumber-sumber Air 1. Air yang terdapat di udara 2.

Air hujan 3. Air tanah 4. Air permukaan 5. Air laut C. Syarat Umum Air 1. Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.

Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang di dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.

Tabel 3. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali ketentuan berikut terpenuhi: a. Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton yang menggunakan air dari sumber yang sama. Jika ketentuan-ketentuan di bawah ini tidak terpenuhi, sebaiknya air tidak digunakan untuk membuat campuran beton. Syarat-syarat tersebut antara lain: 1.

Garam-garam anorganik Konsetrasi garam-garam tersebut hingga ppm dalam campuran beton masih diijinkan. Air asam Penggunaan air dengan pH diatas 3,00 harus dihindarkan. Rumput laut Rumput laut yang tercampur dalam air campuran beton. Dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan beton secara signifikan. Zat-zat organik, lanau dan bahan-bahan terapung Kira-kira ppm lempung yang terapung atau bahan-bahan halus yang berasal dari batuan diijinkan dalam campuran 9.

Pencemaran limbah industri atau air limbah Air yang tercemar limbah sebelum dipakai harus dianalisis kandungan pengotornya dan diuji untuk mengetahui pengikatannya dan kekuatan tekan betonnya. Penilaian Waktu Pengikatan Setting Time dan Uji Kuat Tekan Air pengaduk dianggap tidak mempunyai pengaruh berarti terhadap waktu pengikatan dan sifat pengerasan beton jika hasil pengujian menunjukan : 1.

Perbedaan waktu pengikatan awal campuran beton yang menggunakan air yang digunakan disebanding dengan campuran beton memakai air suling tidak lebih besar dari 30 menit. Atau dengan cara titrasi dan turdibimetri. Amonium NH4 Pengujiannya dilakukan dengan cara menambahkan reagen nessler. Warna yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan warna standar.

Indikator yang digunakan adalah indikator chormat cara mohr. Karbondioksida CO2 Menurut Heyer pengujian dilakukan dengan cara melarutkan kapur. Minyak dan lemak Dihitung dengan cara mengekstraksi air yang diduga mengandung minyak menggunakan petroleum-ether. Zat-zat yang menyusut Pengujian dengan cara dipanaskan selama 10 menit dengan menambahkan larutan KMnO4 untuk kemudian di titrasi. Uraian Umum Agregat dalam fungsinya hanya sebagai pengisi akan tetapi hal ini justru penting karena agregat akan menentukan sifat motar suatu beton.

Agregat biasanya dibedakan menjadi dua agregat kasar contohnya kerikil dan agregat halus contohnya pasir. Batuan Batuan dalam penggunaannya di pekerjaan teknik sipil, dapat dibedakan menjadi dua : 1.

Geologis : batuan sebagai mineral, yang terbentuk melalui proses terbentuknya batuan 2. Geoteknik : batuan sebagai mineral yang diatasnya, di dalamnya, atau dengannya dapat dibangun berbagai macam konstruksi. Jika dilihat dari proses terbentuknya, batuan sebagai mineral dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : a. Batuan metamorf Batuan metamorf terjadi karena proses metamorphosis, yaitu perubahan yang dialami oleh batuan karena perubahan temperature dan tekanan.

Agregat di Indonesia 1. Geografi, Geologi, dan Iklim Indonesia mempunyai geografi, geologi, iklim panas, dan basah yang berganti sepanjang tahun. Hal tersebut membuat batu — batuannya mengalami pelapukan dengan derajat yang bergantung pada jenis batu — batuan, iklim, derajat erosi, exposure, dan lainnya. Pengaruh yang paling besar berasal dari iklim setempat.

Semakin panas atau semakin dingin iklim setempat, semakin besar pula derajat pelapukan yang akan mengakibatkan dekomposisi dari batuan. Produk akhir dari pelapukan adalah tanah residual.

Karakteristik agregat Agregat dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu agregat yang berasal dari alam dan agregat buatan artificial aggregates. Contoh agregat yang berasal dari alam adalah pasir alami dan kerikil, sedangkan contoh agregat buatan adalah agregat yang berasal dari stone crusher, hasil residu terak tanur tinggi blast furnace slag , pecahan genteng, pecahan beton, fly ash dari residu PLTU, extended shale, expanded slag, dan lainnya.

Interaksi antara iklim setempat dan geologinya akan menghasilkan tiga macam jenis quarry, yaitu sumber daya alam dari batu-batuan deposits , yang dibedakan menjadi tiga yaitu : a. Quarry batu-batuan dari bedrock b. Pasir sungai dan batu-batuan yang digali c. Pasir dari pesisir pantai dan sumur-sumur yang mengandung pasir dan batu- batuan D. Mengolah Agregat Alam Tujuannya adalah menghasilkan agregat dengan mutu tinggi dan dengan biaya rendah.

Pengolahan agregat alam meliputi penggalian excavating , pengangkutan hauling , pencucian, pemecahan crushing , dan penentuan ukuran. Jenis Agregat Gambar 4. Jenis agregat berdasarkan berat Ada tiga jenis agregat berdasarkan beratnya, yaitu agregat normal, agregat ringan, dan agregat berat. Jenis agregat berdasarkan tekstur permukaan Umumnya agregat dibedakan menjadi kasar, agak kasar, licin, agak licin.

Berdasarkan pemeriksaan visual, tekstur agregat dapat dibedakan menjadi sangat halus glassy , halus, granular, kasar, berkristal crystalline , berpori, dan berlubang — lubang.

Jenis agregat berdasarkan ukuran butir nominal Dari ukurannya, agregat dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu agregat kasar dan agregat halus Ulasan PB, Agregat halus ialah agregat yang semua butirnya menembus ayakan berlubang 4. Agregat kasar ialah agregat agregat yang semua butirnya tertinggal di atas ayakan 4. Jenis agregat berdasarkan gradasi Gradasi agregat ialah distribusi dari ukuran agregat. Distribusi ini bervariasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gradasi sela gap grade , gradasi menerus continuous grade , dan gradasi seragam uniform grade.

Kekuatan Agregat 1. Faktor yang mempengaruhi kekuatan agregat Kekuatan agregat dapat bervariasi dalam batas yang besar. Misalnya, kekerasan atau kekuatan butir — butir agregat tergantung dari bahannya dan tidak dipengaruhi oleh lekatan antara butir satu dengan lainnya. Cara pengujian kekuatan agregat Untuk menguji kekuatan agregat dapat menggunakan bejana Rudelloff ataupun Los Angeles Test. Sifat-sifat Agregat dalam Campuran Beton 1.

Serapan air dan kadar air agregat Presentasi berat air yang mampu diserap agregat di dalam air disebut sereapan air, sedangkan banyaknya air yang terkandung dalam agregat disebut kadar air.

Berat jenis dan daya serap agregat Berat jenis digunakan untuk menentukan volume yang diisi oleh agregat. Berat jenis dari agregat pada akhirnya akan menentukan berat jenis dari beton sehingga secara langsung menentukan banyaknya campuran agregat dalam campuran beton.

Hubungan antara berat jenis dengan daya serap adalah jika semakin tinggi nilai berat jenis agregat maka semakin kecil daya serap air agregat tersebut. Gradasi agregat Untuk mendapatkan canpuran beton yang baik kadang — kadang harus mencampur beberapa agregat. Dalam pekerjaan beton yang banyak dipakai adalah agregat normal dengan gradasi yang harus memenuhi syarat standar, namun untuk keperluan yang khusus sering dipakai agregat ringan ataupun agregat berat. Modulus halus butir Suatu indek yang dipakai untuk mengukur kehalusan atau kekasaran butir — butir agregat.

Didefinisikan sebagai jumlah persen kumulatif dari butir agregat yang tertimggal diatas satu set ayakan 38, 19, 9. Ketahanan kimia Pada umumnya beton tidak tahan terhadap serangan kimia.

Yang biasa dijumpai yang menyerang terhadap beton yaitu serangan alkali dan serangan sulfat. Kekekalan Kekekalan agregat dapat diuji dengan menggunakan larutan kimia untuk memeriksa reaksinya pada agregat PB 89, Perubahan volume Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan — perubahan dalam volume adalah kombinasi reaksi kimia antar semen dengan air seiring dengan mengeringnya beton. Karakteristik panas sifat thermal agregat Karakteristik panas dari agregat akan sangat mempengaruhi keawetan dan kualitas dari beton.

Sifat utamanya adalah koefisien muai, panas jenis, dan penghantar panas. Bahan-bahan lain yang mengganggu Bahan — bahan yang mengganggu adalah bahan yang menyebabkan terganggunya proses pengikatan pada beton serta pengerasan betonnya, alkali dan sulfat, bahan padat yang menetap, bahan — bahan organik dan humus.

Pemeriksaan Mutu Agregat dan Syarat Mutu Agregat Pemeriksaan mutu agregat dimaksudkan untuk mendapatkan bahan — bahan campuran beton yang memenuhi syarat,sehingga beton yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang diharapkan. SNI-T- Dalam perancangan beton menurut SK. SNI-T, agregat yang digunakan harus memenuhi syarat.

Untruk mengetahui berat jenis agregat campurannya, dilakukan pengujian berat jenis agregat halus dan agregat kasar. Penyimpanan Agregat 1. Pengawasan agregat harus dimulai dari saat kedatangannya sampai pengambilan kembali. Agregat harus ditimbun di atas bak — bak berlantai jika volumenya di bawah 10 meter kubik. Jika besar, sebaiknya dibuatkan landasan menggunakan land concrete campuran agar tidak tercampur saat pengambilan.

Jika agregat yang ditimbun dalam keadaan kering, terutama yang ditimbun di stock field, sebaiknya agregat disiram dengan menggunakan sprinkle slang air. Agregat diuji berkala sebelum digunakan, sebagai kontrol kualitas bahan. Agregat Jenis Lain dan untuk Hal-hal Khusus 1. Agregat jenis lainnya Terdiri dari batu pecah, pecahan batu atau genteng, tanah liat bakar, herculite atau haydite, agregat abu terbang sintered fly — ash aggregates , dan benda limbah padat buangan.

Agregat untuk hal-hal khusus Untuk bahan yang harus kuat dan awet, agregat yang digunakan adalah corundum sintetik Al2O3 dengan berat isi murni 3. Selain itu, dapat juga digunakan jenis agregat lain yang keras seperti batu alam misalnya basalt, terak tanur tinggi, jenis — jenis logam. IR Revised yang selalu di perbaiki sejak , , , , jenis bahan tambahan untuk beton dikelompokan dalam lima kelompok yaitu: accelerating, air-entraining, water reducer, and set-controling, finely devided mineral dan miscellaneous.

Beberapa Alasan Pengunaan Bahan Tambah Beberapa tujuan yang penting dari pengunaan bahan tambah ini menurut manual of concrete practice dalam admixtures and concrete ACI. Memodifikasi beton segar, mortar dan grouting a.

Menambah sifat kemudahan pengerjaan tanpa menambah atau mengurangi kandungan air dengan sifat pengerjaan yang sama. Menghambat atau mempercepat waktu pengikatan awal dari campuran beton.

Mengurangi atau mencegah perubahan volume beton. Mengurangi segregasi. Meningkatkan sifat penetrasi dan pemompaan beton segar. Mengurangi kehilangan nilai slump. Memodifikasi beton keras, mortar dan grouting a. Mengurangi ekolusi panas selama pengerasan awal beton muda.

Mempercepat laju pengembangan kekuatan beton pada umur muda. Menambah kekuatan beton kuat tekan, kuat lentur, atau kuat geser dari beton. Menambah sifat keawetan beton. Mengurangi kapilaritas dari air dan mengurangi sifat permeabilitas. Menghasilkan struktur beton yang baik dan menambah kekuatan ikatan beton bertulang. Mencegah korosi yang terjadi pada baja. Menghasilkan warna tertentu pada beton atau mortar. Aspek Ekonomi Pengunaan Bahan Tambah Penambahan bahan tambah dalam sebuah campuran beton atau mortar tidak mengubah komposisi yang besar dari bahan yang lainnya, karena merupakan pengganti dari dalam campuran beton itu sendiri.

Penambahan biaya mungkin baru terasa efeknya pada saat pengadaan bahan tanbah tersebut yang meliputi biaya transportasi, penempatannya di lapangan, dan biaya penyelesaian akhir beton tersebut. Jadi, pertimbangan biaya diluar dari biaya yang langsung tetap menjadi perhatian dalam aspek ekonominya. Bahan tambahan yang digunakan pada beton harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pengawas lapangan. Untuk keseluruhan pekerjaan, bahan tambahan yang digunakan harus mampu secara konsisten menghasilkan komposisi dan kinerja yang sama dengan yang dihasilkan oleh produk yang digunakan dalam menentukan proporsi campuran beton sesuai dengan pemilihan proposi campuran.

Kalsium klorida atau bahan tambahan yang mengandung klorida tidak boleh digunakan pada beton prategang, pada beton dengan aluminium tertanam, atau pada beton yang dicor dengan menggunakan bekisting baja galvanis.

Bahan tambahan pembentuk gelembung udara harus memenuhi SNI ,Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung untuk beton. Bahan tambahan yang digunakan pada beton yang mengandung semen ekpansif ASTM C harus cocok dengan semen yang digunakan tersebut dan menghasilkan pengaruh yang tidak merugikan.

Jenis Bahan Tambah Secara umum bahan tambah yang digunakan beton dapat dibedakan menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi chemical admixture dan bahan tambah yang bersifat mineral additive. Water-Reducing Admixtures digunakan antara lain untuk dengan tidak mengurangi kadar air semen dan nilai slump untuk memproduksi beton dengan nilai perbandingan atau rasio faktor air semen wer yang rendah. Bahan tambah pengurang air dapat berasal dari bahan organic ataupun campuran anorganik untuk beton tanpa udara non-air-entrained atau dengan udara dalam hal mengurangi kandungan air campuran.

Selain itu bahan tambah ini dapat digunakan untuk memodifikasi waktu pengikatan beton atau mortar sebagai dampak perubahan faktor air semen. Komposisi dari campuran bahan tambah ini diklasifikasikan secara umum menjadi 5 kelas : 1 Asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahan tambah ini adalah air yang dibutuhkan, kandungan air, konsistensi, bleeding, dan kehilangan air pada saat beton segar, laju pengerasan, kekuatan tekan, dan lentur, ketahanan terhadap perubahan volume, susut pada saat pengeringan.

Berdasarkan hal tersebut, menjadi hal penting untuk melakukan pengujian sebelum pelaksanaan pencampuran terhadap bahan tambah tersebut. Penggunanya untuk menunda waktu pengikatan beton setting time misalnya karena kondisi cuaca yang panas, atau memperpanjang waktu untuk pemadatan untuk menghindari cold joints dan menghindari dampak penurunan saat beton segar pada saat pengecoran dilaksanakan.

Bahan ini digunakan untuk mengurangi lamanya waktu pengeringan hidrasi , dan mempercepat pencapaian kekuatan beton. Secara umum, kelompok bahan tambah ini dibagi menjadi tiga : 1 Larutan garam organik 2 Larutan campuran organik 3 Material miscellaneous d. Bahan tambah mineral additive Bahan tambah mineral ini merupakan bahan tambah yang dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton.

Bahan tambah mineral ini cenderung bersifat penyemenan. Beberapa bahan tambah mineral ini adalah pozzolan, fly ash, slag, dan silica fume.

Beberapa keuntungan penggunaan bahan tambah mineral ini antara lain Cain, : a. Memperbaiki kinerja workability b. Mengurangi panas hidrasi c. Mengurangi biaya pekerjaan beton d. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat e. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-silika f. Mempertinggi usia beton g. Mempertinggi kekuatan tekan beton h. Mempertinggi keawetan beton i. Mengurangi penyusutan j.

Mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton. Bahan tambah lainnya a. Air entraining Bahan tambah ini membentuk gelembung-gelembung udara berdiameter 1 mm atau lebih kecil didalam beton atau mortar selama pencampuran, dengan maksud mempermudah pengerjaan beton pada saat pengecoran dan menambahkan ketahanan awal beton b.

Beton tanpa slump Beton tanpa slump didefinisikan sebagai beton yang mempunyai slump sebesar 1 inch 25,4 mm atau kurang, sesaat setelah pencampuran.

Pemilihan bahan tambah ini tergantung pada sifat-sifat beton yang diingikan terjadi, seperti sifat plastisnya, waktu pengikatan dan pencapaian kekuatan, efek beku-cair, kekuatan dan harga dari beton tersebut. Beton dengan kekuatan tinggi ini biasanya diproduksi dengan menggunakan polimer dengan cara: 1 Memodifikasi sifat beton dengan mengurangi air dilapangan atau 2 Menjenuhkan dan memancarkannya pada temperature yang sangat tinggi di laboratorium.

Bahan pembantu untuk mengeraskan permukaan beton hardener concrete Permukaan beton yang harus menanggung beban-beban yang berat dan hidup serta selalu dalam keadaan berputar atau berpindah-pindah, seperti lantai untuk bengkel-bengkel alat-alat berat heavy equipment , dan lainnya.

Pembebanan ini akan menyebabkan pengausan pada permukaan beton, yang seiring dengan bertambahnya waktu akan menyebabkan rusaknya permukaan beton tersebut. Untuk menghindari hal ini dapat digunakan dua jenis bahan untuk mengeraskan beton, yaitu: 1 Agregat beton terbuat dari bahan kimia, dan 2 Agregat metalik, terdiri dari butiran-butiran yang halus.

Bahan pembantu kedap air water proofing Jika beton terletak di dalam air atau berada di dekat permukaan air tanah misalnya beton yang digunakan pada pembuatan tunnel maka beton tersebut tidak boleh mengalami rembesan sehingga harus diusahakan agar kedap air.

Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah bahan yang mempunyai partikel-partikel halus dan gradasi yang menerus dalam pencampuran beton. Bahan-bahan semacam itu akan mengurangi permeabilitas air. Bahan tambah pemberi warna Beton yang diexpose permukaanya biasanya memerlukan keindahan bahan yang digunakan untuk member warna pada permukaan beton ini cat coating , yang dilapiskan setelah pengerjaan beton selesai.

Cara lainnya adalah menambahkan bahan warna, misalnya oker masih segar. Bahan-bahan ini biasanya dicampurkan dalam suatu adukan yang mutunya terjamin baik. Cara ini merupakan cara yang terbaik. Selain itu dapat pemberian warna dapat pula dilakukan dengan cara menamburkan pasir silika atau agregat metalik selagi permukaan beton dalam keadaan segar. Untuk mengatasinya, perlu ditambahkan suatu bahan tambah agar terjadi ikatan yang menyatu antara permukaan yang lama dengan permukaan yang baru jenis bahan tambah tersebut biasanya disebut bonding agent yang merupakan larutan polimer.

Syarat umum mutu bahan tambah a. Produsen bahan tambah harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan yang disediakan untuk suatu pekerjaan beton adalah sama dengan bahan yang diujikan antuk memenuhi persyaratan mutu.

Produsen bahan tambah yang akan dipakai untuk beton pra — tekan harus menyatakan secara tertulis kadar klorida di dalam bahan tambah tersebut dan kadar klorida yang sudah ditambahkan selama pembuatannya. Pengujian dilakukan terhadap contoh awal initial sample dan hasil uji dijadikan referensi untuk membandingkan hasil — hasil uji atas contoh yang diambil dari sembarang bahan lot.

Analisi infra — red, hasil spectra absorbs sejauh mungkin harus sama antara contoh awal dengan contoh dari suatu lot. Uraian Umum Secara umum kita melihat bahwa pertumbuhan atau perkembangan industry konstruksi di Indonesia cukup pesat. Sehingga perancangan beton harus memenuhi kriteria perancangan standar yang berlaku. Terminologi Menurut Pedoman Beton , beton didefinisikan sebagai campuran semen portland atau sembarang semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan.

Macam dan jenis beton menurut bahan pembentukannya adalah beton normal, bertulang, pra — tekan, beton ringan, beton tanpa tulangan, dan beton fiber. Umur Beton Kekuatan tekan beton akan bertanbah dengan naiknya umur beton. Kekuatan beton akan naiknya secara cepat linier sampai umur 28 hari, tetapi setelah itu kenaikannya akan kecil. Biasanya kekuatan tekan rencana beton dihitung pada umur 28 hari. Kelebihan dan Kekurangan Beton 1. Kelebihan a. Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.

Mampu memikul beban yang berat c. Tahan terhadap temperatur yang tinggi d. Biaya pemeliharaan yang kecil 2. Kekurangan a. Bentuk yang telah dibuat sulit diubah b.

Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi c. Daya pantul suara yang besar E. Kekuatan beton dinotasikan sebagai berikut PB, Menurut Standar Nasional Indonesia, kuat tekan harus memenuhi 0. Jika tidak memenuhio, maka diuji mengikuti ketentuan selanjutnya. Campuran Pasta Semen Segar dan Beton 1. Tetapi, nilai FAS yang semakin rendah tidak selalu berarti bahwa kekuatan beton semakin tinggi. Nilai FAS yang rendah akan menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan, yaitu kesulitan dalam pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya akan menyebabkan mutu beton menurun.

Umumnya nilai FAS minimum yang diberikan sekitar 0. Kehalusan butir semen Semakin halus butiran semen, proses hidrasi semen akan semakin cepat sehingga kekuatan beton akan lebih cepat tercapai.

Semakin halus butir semen, waktu yang dibutuhkan semen untuk mengeras semakin cepat. Komposisi kimia Komposisi kimia semen akan menyebabkan perbedaan dari sifat — sifat semen, secara tidak langsung akan menyebabkan perbedaan naiknya kekuatan dari beton yang akan dibuat. Sifat dan Karakteristik Campuran Beton 1. Sifat dan karakteristik bahan penyusun Selain kekuatan pasta semen, yang perlu menjadi perhatian adalah agregat.

Semakin baik mutu agregat yang digunakan, secara linier dan tidak langsung akan menyebabkan mutu beton menjadi baik, begitu juga sebaliknya. Metode pencampuran a. Penentuan proporsi bahan mix design Proporsi campuran dari bahan-bahan penyusun beton ini ditentukan melalui perancangan beton mix design. Hal ini dimaksudkan agar proporsi dari campuran dapat memenuhi syarat kekuatan serta dapat memenuhi aspek ekonomis.

Metode perancangan ini pada dasarnya menentukan komposisi dari bahan-bahan penyusun beton untuk kinerja tertentu yang diharapkan. T 6 Cara coba-coba b. Metode pencampuran mixing Metode pencampuran dari beton diperlukan untuk mendapatkan kelecakan yang baik sehingga beton dapat dengan mudah dikerjakan.

Kemudahan pengerjaan atau workability pada pekerjaan beton didefinisikan sebagai kemudahan untuk dikerjakan, dituangkan dan dipadatakan serta bentuk dalam acuan.

Kemudahan pengerjaan ini diindikasikan melalui slump test; semakin tinggi nilai slump, semakin mudah untuk dikerjakan. Nilai slump yang terlalu tinggi akan membuat beton kropos setelah mengeras Karen air yang terjebak dalamnya menguap. Metode pengadukan atau pencampuran beton akan menentukan sifat kekuatan beton dari beton, walaupun rencana campuran baik dan syarat mutu bahan telah terpenuhi.

Pengadukan yang tidak baik akan menyebabkan terjadinya bleeding, dan hal-hal lain yang tidak dikehendaki c. Pengecoran placing Metode pengecoran akan mempengaruhi kekuatan beton. Jika syarat- syarat pengecoran tidak terpenuhi, kemungkinan besar kekuatan tekan yang direncanakan tidak akan tercapai. Pemadatan Pemadatan yang tidak baik akan menyebabkan menurunnya kekuatan beton, karena tidak terjadinya pencampuran bahan yang homogeny. Pemadatan yang berlebih pun akan menyebabkan terjadinya bleeding.

Pemadatan harus dilakukan sesuai dengan syarat mutu. Hal lain yang dapat dilakukan adalah melihat manual pemadat yang digunakan sehingga pemadatan pada campuran beton dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Perawatan Perawatan dimaksudkan untuk menghindari panas hidrasi yang tidak diinginkan, terutama disebabkan oleh suhu.

Cara, bahan, dan alat yang digunakan untuk perawatan akan menentukan sifat dari beton keras yang dibuat, terutama dari sisi kekuatannya. Waktu — waktu yang dibutuhkan umtuk merawat beton pun harus terjadwal dengan baik.

Kondisi pada saat pengerjaan pengecoran Faktor — faktor yang akan mempengaruhi adalah : a. Kadar air c. Suhu contoh d. Keadaan permukaan landasan e. Cara pembebanan. Sifat dan Karakteristik yang dibutuhkan pada Perancangan Beton 1. Kuat Tekan Tabel 6. Kemudahan Pengerjaan 3. Sifat bahan dasar beton komposisi, dan kehalusan semen, kualitas adukan, dan kandungan mineral dalam agregat , b.

Rasio air terhadap jumlah semen, c. Suhu pada saat pengerasan, d. Kelembaban nisbi pada saat proses pengunaan, e. Umur beton pada saat beban bekerja, f. Nilai slump, g. Lama pembebanan, h. Nilai tegangan, i. Nilai rasio permukaan komponen struktur. Kinerja Beton Kinerja beton dipengaruhi oleh sifat-sifat dan karakteristik material penyusun beton. Sehingga kinerja beton harus disesuaikan dengan kategori bangunan yang dibuat.

ASTM membagi menjadi tiga kategori yaitu : rumah tinggal, perumahan, dan struktur yang menggunakan beton tinggi. Menurut SNI T. Pengerjaan beton dengan kekuatan tekan hingga 20 MPa boleh menggunakan penakaran volume, tetapi pengerjaan beton dengan kekuatan tekan lebih besar dari 20 MPa harus menggunakan campuran berat.

Memenuhi kriteria konstruksi yaitu dapat dengan mudah dikerjakan dan dibentuk serta mempunyai nilai ekonomis. Kekuatan tekan. Durabilitas atau keawetan. Uraian Umum Penyelidikan terhadap bahan — bahan penyusun beton dilakukan untuk memahami sifat dan karakteristik bahan — bahan tersebut serta untuk menganalisis dampaknya terhadap sifat dan karakteristik beton yang dihasilkan, baik beton segar, beton muda, ataupun beton yang sudah mengeras.

Penyelidikan bahan ini meliputi penyelidikan bahan semen, air, agregat halus, agregat kasar ataupun penyelidikan bahan tambah. Proses Penyelidikan Proses penyelidikan dalam pekerjaan beton meliputi semua tahapan yang dimulai dari penyelidikan dan pencarian sumber material, pengambilan contoh uji sampel , pengujian bahan, perancangan komposisi, pengadukan, pengambilan contoh uji beton segar, perawatan, dan pengujian beton keras.

Prosedur Standard 1. Ketentuan yang sudah dibakukan dan menjadi syarat standar, antara lain : a. Semen, air, dan agregat harus memenuhi ketentuan dalam SK. SF spesifikasi bahan bangunan bagian A bahan bangunan bukan logam meliputi spesifikasi tentang perekat hidrolis, air, dan agregat sebagai bahan bangunan. Metode perancangan dalam pembuatan beton harus mengikuti tata cara yang disyaratkan dalam SK.

T untuk perancangan campuran beton normal. Setelah komposisi bahan penyusun beton didapatkan, maka tahapan pengadukan dan pengecorannya juga harus mengikuti SK. T tentang tata cara pengadukan dan pengecoran beton. Pertimbangan Pengambilan Sampel Banyak faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan dan perencanaan banyaknya sampel uji, antara laindipengaruhi oleh : 1.

Kencenderungan perencana dalam melihat material dilapangan jika kondisi yang ditemukan merupakan kondisi material yang berat, padat, dan kotor mengatakan bahwa sampel tidak dapat digunakan. Hal ini lebih banyak karena kecenderungan subjektivitas atau keputusan perencana sendiri tanpa melalui proses pengujian awal.

Banyak kasus pengambilan sampel tanpa memperhatikan kaidah statistic sehingga sampel uji yang diambilpun dapat lebih sedikit karena teknologi yang digunakan sudah otomatis membagi populasi material dalam kelompok-kelompok tertentu.

Kualitas Pengujian Kualitas pengujian sebagai kontrol dalam suatu proses sudah banyak diwujudkan dalam sebuah standar yang meliputi kontrol terhadap kualitas pengambilan sampel, pengujian dan evaluasi penerimaan. Selain hal baku tersebut kualitasnya sangat dipengaruhi oleh system dalam laboratorium itu sendiri. Hirarki Penyelidikan Beton Secara hirarki penyelidikan dimulai dari saat pengambilan material di sumbernya quarry yang merupakan penyelidikan pendahuluan.



0コメント

  • 1000 / 1000